SourceImage: Image. Dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (seperti minyak bumi, batu bara, tima, gas alam dan hasil tambang lainnya). Belerang, daerah penghasil belerang adalah Garut (pegunungan telaga Bodas) manusia dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati. Sedangkan faktor abiotik lainnya
Jakarta - Salah satu tokoh dari bumi Pasundan, Otto Iskandar Dinata menjadi tokoh Pahlawan Nasional Indonesia sejak ditetapkan 6 November 1973. Sebelum meninggal pada 20 Desember 1945, Otto sempat aktif di berbagai organisasi seperti Boedi Oetomo—bahkan menjadi wakil ketua—cabang Pekalongan dan aktif di Paguyuban yang juga wajahnya terdapat pada uang pecahan Rp cetakan tahun 2004 ini juga pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Dalam sidang PPKI inilah Otto menunjuk Sukarno dan Moh. Hatta sebagai pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Dalam sidang tersebutlah para peserta sidang menyepakati usulan tersebut secara lanjut, Otto cukup aktif dalam berbagai kegiatan pra kemerdekaan Indonesia, keberaniannya mengkritisi pemerintahan kolonial Belanda juga menjadi modalnya untuk Indonesia dalam menjemput kemerdakaan. Hal ini juga terbukti pada pekik “Merdeka” yang diucapkan oleh masyarakat Indonesia ketika mengakhiri penjajahan. Pekik tersebut berawal dari Otto Iskandar Dinata, namun awalnya ia menyerukan “Indonesia Merdeka”, karena terlalu panjang untuk disebutkan, kameradnya menyarankan untuk menggantinya menjadi “Merdeka”.Namun, pra kemerdekaan Otto diangkat menjadi Menteri Keamanan Negara yang pertama oleh Presiden Sukarno. Otto mengkoordinir pembentukan tentara kebangkasaan yang ketika itu masih disebut dengan Badan Keamanan Rakyat BKR.Berdasarkan setelah menjabat Menteri Negara yang mengurusi badan keamanan rakyat pada Kabinet Pertama Presiden Soekarno, Otto Iskandar Dinata diculik. Diperkirakan pada 20 Desember 1945, Otto dihabisi di Pantai Mauk, Banten oleh Laskar Hitam yang tak puas dengan kebijakan penyatuan mantan anggota PETA bentukan Jepang dengan bekas prajurit KNIL bentukan Mujitaba bin Murkam—salah satu anggota Laskar Hitam yang diadili pada 16 Agustus 1958—para pemuda membawa Otto ke Rumah Tahanan Tanah Tinggi. Dari tempat itu pula ia dipindahkan ke penjara polisi di Tangerang. Menurut sejarawan Lip D. Hidayat, Otto dieksekusi dengan cara ditusuk dengan belati di bagian kanal saat itu Indonesia dalam keadaan genting. Di waktu yang sama, sore hari 19 Desember 1945, terjadi pertempuran Karawang-Bekasi dan peperangan di beberapa daerah lainnya. Pemerintah Indonesia, akhirnya menetapkan tanggal 20 Desember 1945 sebagai tanggal kematian lelaki berjuluk Si Jalak Harupat itu. Meski jenazahnya tidak pernah ditemukan, pemakaman dilakukan secara simbolik dilakukan dengan menguburkan segenggam tanah dari Cimauk di Taman Bahagia, Lembang pada 21 Desember RIO PRANATA Baca Fakta atau Hoaks Benarkah Otto Iskandar Dinata Tewas oleh Laskar Hitam yang Terkait PKI?
Kunaon pangna Oto Iskandardinata dibere jujuluk Si Jalak Harupat? Naon jasana Oto Iskandardinata pangna di leler Pahlawan Nasional? Kamus : aklamasi = semua setuju basisir = pantai dibabarkeun = dilahirkan dibenung = diangkat jabatan dileler = dianugrahi jenengan = nama jujuluk = sebutan mateni
Home Humaniora Kamis, 11 Agustus 2022 - 1609 WIBloading... Otto Iskandar Dinata merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Foto DOK SINDOnews A A A JAKARTA - Otto Iskandar Dinata merupakan salah satu pahlawan nasional Indonesia. Untuk mengenangnya, wajah Otto Iskandar Dinata pun pernah terpampang pada lembar mata uang rupiah pecahan Rp20 ribu sejak tahun 2004 hingga 2021. Selain itu, Otto Iskandar Dinata juga memiliki julukan nama " Si Jalak Harupat " yang menjadi nama stadion terkemuka di indonesia dan memiliki peran penting dalam pembentukan Tentara Nasional Indonesia TNI.Baca juga Enam Tokoh Ini Dianugerahi Gelar Pahlawan NasionalDiketahui dari berbagai sumber, Otto Iskandar Dinata lahir di Bojongsoang, Bandung pada 31 Maret 1897. Dia lahir dari keluarga bangsawan hingga membuatnya mendapat pendidikan pendidikan dasar dia langsung melanjutkan sekolah ke Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, Kemudian di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung yang kemudian dipindahkan ke Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Juli 1920, Otto kembali ke Bandung usai menyelesaikan pendidikannya. Di sana dia menjadi guru di Hollandsch Inlandsche School HIS dan Perguruan Rakyat, di sisi lain dia juga menjadi Wakil Ketua Budi Utomo BU cabang Bandung pada periode 'Si Jalak Harupat' didapatnya ketika dia dipindahkan ke Pekalongan untuk menjadi Wakil Ketua BU Cabang Pekalongan di tahun 1924 sekaligus menjadi anggota dewan rakyat, Gemeenteraad semacam DPRD.Kritik terang-terangan yang sering diungkapkan dalam upaya menyetarakan anak pribumi dan Belanda dalam hal pendidikan membuatnya memiliki julukan nama ayam jantan dari pasundan tersebut. Karena itulah dia ditarik ke Batavia demi menyalurkan pemikiran kritisnya. Baca juga Profil Singkat Perjuangan Enam Pahlawan Nasional BaruOtto Iskandar Dinata juga menjadi bagian dari Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dan turut merancang Undang-Undang Dasar 1945. otto iskandardinata pahlawan mata uang stadion si jalak harupat Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 40 menit yang lalu 55 menit yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu
RAHEMPIMPINAN REDAKSI-Artikel, Nasional-315 views Yogyakarta,harianmerdekapost.com-Raden Otto Iskandar Dinata adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia dari tanah Sunda. Beliau mendapatkan gelar Pahlawan pada tanggal 6 November 1973 setelah dikeluarkannya Keppres No.088/TK/1973 oleh Pemerintahan Republik
Bandung - Wajah pahlawan Otto Iskandardinata diabadikan dalam uang kertas pecahan Rp yang dikeluarkan pertama kali oleh Bank Indonesia pada 29 Desember Kota Bandung juga ada Jalan yang dinamai Otto Iskandardinata atau biasa disingkat Otista. Nama Stadion di Kabupaten Bandung pun ternyata berasal dari julukan Otto Iskandardinata adalah pahlawan nasional yang lahir di Bojongsoang, Dayeuhkolot, Bandung, pada 31 Maret 1897. Ia pernah bersekolah di HIS Hollandsch Inlandsche School di Bandung, Sekolah Guru, sampai HKS Hoogere Kweek School Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Setelah menamatkan pendidikannya itu, Otto Iskandardinata lalu bekerja sebagai guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah selama beberapa muda, Otto Iskandardinata sering membaca harian De Express yang dipimpin oleh Douwes Dekker, pendiri Indische Partij yang bertujuan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Namun, saat itu ia membacanya secara sembunyi-sembunyi, karena ada larangan untuk membaca surat kabar 1925, Otto Iskandardinata memutuskan terjun ke organisasi Boedi Oetomo BU. Ia lalu dipilih menjadi anggota gemeenteraad atau Dewan Kota yang mewakili organisasi tersebut. Ia bertugas untuk memperbaiki kehidupan lama setelah menjabat di organisasi itu, pada 1928 Otto Iskandardinata kemudian memutuskan untuk menjadi anggota Paguyuban Pasundan. Tanpa menunggu lama, ia akhirnya terpilih menjadi ketua. Di bawah pimpinannya itu, Paguyuban Pasundan menjadi makin berkembang, karena akhirnya organisasi ini berhasil mendirikan sekolah sampai 1930, Otto Iskandardinata terpilih menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat mewakili Paguyuban Pasundan. Kala itu, ia tak segan memperlihatkan keberaniannya dalam mengancam pemerintah. Oleh karena keberaniannya itu lah ia dijuluki "Si Jalak Harupat", yang artinya burung Jalak yang sebuah pidatonya, Otto Iskandardinata pernah berkata, "Tetapi saya percaya, bahwa Indonesia yang sekarang dijajah pasti akan merdeka. Bangsa Belada terkenal sebagai bangsa yang berkepala dingin, hendaknya tuan-tuang bangsa Belanda memilih di antara dua kemungkinan, menarik diri dengan sukarela tetapi terhormat, atau tuan-tuan kami usir dengan kekerasan".Pidatonya tersebut yang kemudian membuat dirinya diturunkan dari mimbar oleh Ketua Volksraad. Bukan hanya sekali dua kali saja memang ia berbicara keras ketika berpidato. Namun, hal itu rupanya jadi boomerang tersendiri untuknya. Sampai pada akhirnya menyebabkan dirinya ditarik dari kongres PPKI digelar di Surabaya pada 1932, Otto Iskandardinata lalu terpilih menjadi Sekretaris di bawah ketua demi perjalanan politiknya terus ia jalani. Hingga akhirnya pada masa kemerdekaan RI pertama yang berbentuk kabinet Presidentil, Otto Iskandardinata lalu diangkat menjadi Menteri Negara. Ia juga turut menjadi pemimpin Badan Pembantu saja Otto Iskandardinata bukan lelaki biasa. Dengan kekuatan yang dimiliki ya, ia bahkan turut aktif membentuk Badan Keamanan Rakyat BKR yang selanjutnya berkembang menjadi Tentara Keamanan Rakyat TKR. Sampai akhirnya berubah menjadi ABRI dan TNI yang kita kenal sekarang punya usut, kiprahnya di dunia politik menimbulkan rasa tidak tenang bagi beberapa pihak. Diketahui jika ada sekelompok orang yang tidak menyukainya justru menyusun rencana untuk melenyapkannya. Hal itu terjadi pada Oktober bertamu dan mengajak Otto Iskandardinata untuk menghadiri sebuah rapat. Sayangnya, sejak saat itu ia tidak pernah terlihat lagi batang hidungnya. Tidak ada yang tahu ke mana dirinya pergi. Hingga akhirnya tersiar kabar jika Otto Iskandardinata dibawa ke Pantai Mauk, Banten. Di sana ia dibunuh oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tepatnya pada tanggal 20 Desember 1945. Simak Video "Dinkes Tasik Telusuri Pasien Diduga Meninggal Gegara Ditolak Puskesmas" [GambasVideo 20detik] tya/tey
RadenOtto Iskandardinata merupakan pahlawan tanpa tanda jasa yang mengorbakan nyawanya demi memperjuangkan Hak rakyatnya., bahkan meninggalnya pun beliau tidak pernah diketaui oleh siapa pun. Oleh karena itu hargai jasa pahlawan dengan mencintai negara dan menjaga keutuhan dinegara ini.
JawabanOtto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Bandung. Ayah Otto adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja. Sejak kecil Otto telah menunjukkan karakteristik sebagai anak yang nakal tetapi jujur dan berterus terang. Berani menyatakan secara spontan mana yang benar dan mana yang salah. Sepakbola menjadi hobinya bahkan sampai ia dewasa. Ia juga pernah menjadi Ketua Umum Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung Persib.Penjelasanmakasih poin nya wkw
- Скաዷуእ աμጆпеш уζխֆ
- Скуշын го
- Цуዶ ωշի уρուцէфаб ጆшιвոτе
- И псևլ истሳмι рсикሄм
- ኺበւ ቶե тι
- Ն а
- ቡաዠ ዉфикиςθρем δу
RADENOTTO ISKANDARDINATA Otto Iskandar adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Kabupaten Bandung. Dalam kegiatan pergarakannya pada masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil
Jawaban1. salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Ia mendapat nama julukan si Jalak Harupat2. Keberanian menentang penjajah membuat dirinya dijuluki "Si Jalak Harupat"3. salah satu jasa nya adalah membantu presiden selama Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat belum terbentukPenjelasanSEMOGA MEMBANTU Soalnya aja bahasa Sunda, jwb pke bhs Sunda jg dong. Sm itu jg udh di fotoin teksnya, cari jawabannya ya disitu.... T o T Soalnya aja bahasa Sunda, jwb pke bhs Sunda jg dong. Sm itu jg udh di fotoin teksnya, cari jawabannya ya disitu.... T o T
RADENOtto Iskandardinata meninggal dunia pada 20 Desember 1945. Salah satu pahlawan nasional ini wafat di Tangerang, Banten dan dalam usia 48 tahun. Otto Iskandardinata sendiri lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Semasa hidup, Otto menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang
Meskipun populer dan nyaring didengar, tapi jarang dikenal. Demikianlah gambaran dari sosok pahlawan nasional, Otto Iskandardinata. Wajahnya tercetak pada lembar mata uang Rupiah pecahan 20 ribu, emisi tahun 2004 hingga 2021. Sedangkan namanya dipakai sebagai salah satu ruas jalan paling ramai dan terkenal di Jakarta dan Bandung, yaitu jalan Otista Otto Iskandardinata. Tapi siapa yang kenal perjuangannya untuk bangsa Indonesia? Jejak Otto tertinggal dalam sejarah perjalanan kemerdekaan, berdirinya PSSI Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia, hingga berdirinya TNI Tentara Nasional Indonesia. Ayam Jantan dari Bumi Pasundan Raden Otto Iskandardinata lahir pada 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayahnya, Haji Rachmat Adam adalah keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatatmadja. Privilege dari keluarga bangsawan menjadikannya menempuh pendidikan terbaik. Setelah tamat pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, Otto melanjutkan ke Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung. Setelah itu, dirinya pindah ke Pekalongan untuk menempuh pendidikan di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah dan sempat mengajar di HIS Banjarnegara. Perjuangan lewat pendidikan dilakukan Otto karena dia beranggapan bahwa bangsa Indonesia akan merdeka dari penjajahan jika mereka berhasil diubah menjadi bangsa yang berilmu, demikian pendapat Edi Kandhani dalam Sejarah 20 Desember Wafatnya Si Jalak Harupat’ Otto Iskandar Dinata. Usai menempuh pendidikan, Otto kembali ke Bandung pada Juli 1920. Di sana dia menjadi guru di HIS dan Perguruan Rakyat. Di Bandung, Otto menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo BU cabang Bandung pada periode 1921-1924. Pergerakannya dengan Budi Utomo membuatnya kembali ke Pekalongan dan menjadi Wakil Ketua BU Cabang Pekalongan di tahun 1924 sekaligus menjadi anggota dewan rakyat, Gemeenteraad semacam DPRD. Semenjak kecil, Otto memiliki nyali yang tinggi dan tidak suka berbasa-basi. Sejak menjadi siswa, Otto juga sering menunjukkan kritik terang-terangan terhadap diskriminasi antara anak pribumi dan anak Belanda dalam pendidikan. Hal inilah yang menjadikan dirinya dijuluki sebagai Si Jalak Harupat’, demikian ungkap Nina H. Lubis dalam Si Jalak Harupat, Biografi Otto Iskandardinata 2003. Di Pekalongan nampaknya julukan Si Jalak Harupat’ semakin melekat. Jalak Harupat adalah sebutan untuk jenis ayam jantan dalam bahasa Sunda yang dimitoskan sebagai ayam yang kuat, pemberani, nyaring saat berkokok, selalu menang saat diadu. Selama di Gemeenteraad, Otto yang bernyali tinggi dan tidak suka basa-basi kerap mengkritik pengusaha perkebunan Belanda yang sering bertindak kasar terhadap para pribumi. Tidak hanya rajin bersuara, Otto juga mendirikan Sekolah Kartini untuk mendidik para remaja puteri di Pekalongan. Sikap ini membuat Otto berselisih dengan Residen Pekalongan dan dianggap membahayakan oleh pemerintah kolonial akibat banyaknya masyarakat Pekalongan yang simpatik. Itulah alasan mengapa Otto kemudian dipindahkan ke Batavia. Anggota BPUPKI dan Pengusul Nama Soekarno Sebagai Presiden RI Selama mengajar di Muhammadiyah, Otto ditarik menjadi anggota Volksraad semacam DPR pada 1935. Di masa penjajahan Jepang, Otto menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja yang didirikan sebagai reaksi atas pembredelan surat kabar Sipatahunan 1942. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan, Otto menjabat dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI. Dalam kapasitasnya sebagai anggota panitia itu, dia turut serta menyusun Undang-Undang Dasar 1945. Selama menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan BPUPK, Otto merupakan sosok pertama yang mengusulkan Soekarno sebagai presiden dan kemudian diterimas secara aklamasi oleh anggota BPUPK lainnya yang mayoritas muslim dan santri, demikian tulis Abdul Munir Mulkhan dalam Marhaenis Muhammadiyah 2010. Syahid Dibunuh, Akhir Hidup Si Jalak Harupat Setelah Indonesia merdeka, Otto menjabat sebagai Menteri Negara dalam Kabinet Presidensil pertama yang bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Badan Keamanan Rakyat BKR merupakan cikal bakal Tentara Nasional Indonesia TNI. Secara garis besar, saat itu laskar-laskar mayoritas terbelah menjadi dua poros, yakni para pasukan bekas didikan Jepang, Heiho Pembela Tanah Air dan pasukan desersi dari militer Belanda KNIL. Ketegasannya dalam gagasan penyatuan dua kubu berbeda ini di dalam BKR ditengarai menjadi api pemantik dibunuhnya Otto Iskandardinata. Akibat fitnah yang diterimanya sebagai anggota mata-mata Belanda, sekumpulan prajurit berpakaian hitam-hitam Laskar Hitam menculiknya pada hari Rabu jam 5 sore tanggal 19 Desember 1945. Pasukan yang datang menggunakan truk dari Tangerang itu membawa Otto ke pantai Desa Ketapang, sekira 2 Km dari dari Mauk. Bersama tawanan lain bernama Hasbi, Otto disiksa dengan tangan terikat lalu dibunuh dan mayat mereka dibuang ke laut. Mayatnya pun tak pernah ditemukan, demikian ungkap harian Pikiran Rakjat tertanggal 20 Desember 1952. Pembunuhan Otto sulit dicegah, apalagi saat itu Indonesia dalam keadaan genting. Di waktu yang sama, sore hari 19 Desember 1945, terjadi pertempuran Karawang-Bekasi dan peperangan di beberapa daerah lainnya. Kematian, penculikan dan pembunuhan para tokoh pemimpin pemerintahan di Jawa Barat juga sering terjadi di masa itu 1945, demikian catat kantor berita Antara tanggal 22 Desember 1952. Pemerintah Indonesia, akhirnya menetapkan tanggal 20 Desember 1945 sebagai tanggal kematian Si Jalak Harupat. Meski jenazahnya tidak pernah ditemukan, pemakaman kembali secara simbolik dilakukan di Taman Bahagia, Lembang pada 21 Desember 1952. Pasir dan air laut pantai Mauk dimasukkan dalam peti sebagai simbol jenazah Otto Iskandardinata. Pemakaman sendiri disaksikan oleh sahabatnya, Djuanda yang kala itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan. Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973. Selain sebuah “Monumen Pasir Pahlawan” di Lembang didirikan untuk mengenang dirinya, kegagahan namanya menjelma menjadi nama sebuah stadion olahraga di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, yaitu Stadion Si Jalak Harupat.
OttoIskandardinata - 12 images - kematian otista otto iskandar dinata masih menjadi misteri youtube, rumah makan cibiuk garut jl otto iskandardinata no 321, bpr syariah hik parahyangan, igene itama,
Raden Otto Iskandardinata Iskandardinata saat masih muda Lahir 1897-03-3131 Maret 1897 Bojongsoang, Bandung, Jawa Barat Meninggal 20 Desember 19451945-12-20 umur 48 Tangerang, Banten. Sebab meninggal Dibunuh Laskar Hitam. Penemuan jasad Tidak pernah ditemukan. Monumen Monumen Pasir Pahlawan, Lembang, Bandung. Nama lain Si Jalak Harupat Pendidikan Hollandsch-Inlandsche Schoolhouse HIS, Bandung Kweekschool Onderbouw, Bandung Hogere Kweekschool, Purworejo, Jawa Tengah. Pekerjaan Menteri Negara pada kabinet yang pertama Republik Indonesia tahun 1945. Organisasi Budi Utomo, Wakil Ketua Bandung, 1921-1924 Budi Utomo, Wakil Ketua Pekalongan, 1924 Anggota Gemeenteraad Pekalongan Paguyuban Pasundan, Sekretaris Pengurus Besar, 1928. Ketua 1929-1942.[1] Anggota Volksraad, 1930-1941. Pemimpin surat kabar Tjahaja 1942-1945 Anggota BPUPKI Anggota PPKI Kota asal Bojongsoang, Kabupaten Bandung Kerabat Dicky Iskandardinata Nurkurniati Aisyah Dewi cucu Penghargaan Pahlawan Nasional Etnis Sunda Raden Otto Iskandardinata Sunda ᮛ᮪ᮓ᮪. ᮇᮒ᮪ᮒᮧ ᮄᮞ᮪ᮊᮔ᮪ᮓᮁᮓᮤᮔᮒ, Latin Rd. Otto Iskandardinata; 31 Maret 1897 – 20 Desember 1945 merupakan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia. Raden Otto Iskandardinata mendapat julukan si Jalak Harupat. Kehidupan Awal [sunting sunting sumber] Otto Iskandardinata lahir 31 Maret 1897 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Ayah Otto merupakan keturunan bangsawan Sunda bernama Nataatmadja dan Otto merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara.[2] Otto menempuh pendidikan dasar di Hollandsch-Inlandsche School HIS Bandung, kemudian melanjutkan pendidikan di Kweekschool Onderbouw Sekolah Guru Bagian Pertama Bandung, serta di Hogere Kweekschool Sekolah Guru Atas di Purworejo, Jawa Tengah. Setelah selesai, Otto menjadi guru HIS di Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada Juli 1920, Otto pindah ke Bandung dan mengajar di HIS bersubsidi serta perkumpulan Perguruan Rakyat.[two] Pra Kemerdekaan [sunting sunting sumber] Dalam kegiatan pergarakannya pada masa sebelum kemerdekaan, Otto pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo cabang Bandung pada periode 1921-1924 dan Wakil Ketua Budi Utomo cabang Pekalongan tahun 1924. Ketika itu, ia menjadi anggota Gemeenteraad “Dewan Kota” Pekalongan mewakili Budi Utomo. Oto juga aktif pada organisasi Budaya Sunda bernama Paguyuban Pasundan. Ia menjadi Sekretaris Pengurus Besar tahun 1928, dan menjadi ketuanya pada periode 1929-1942. Organisasi tersebut bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. Otto juga menjadi anggota Volksraad Dewan Rakyat yang dibentuk pada masa Hindia Belanda untuk periode 1930-1941. Pada masa penjajahan Jepang, Otto menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja 1942-1945. Ia kemudian menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang sebagai lembaga-lembaga yang membantu persiapan kemerdekaan Republic of indonesia. Pasca Kemerdekaan [sunting sunting sumber] Setelah proklamasi kemerdekaan, Otto menjabat sebagai Menteri Negara di kabinet pertama Republik Republic of indonesia tahun 1945. Ia bertugas mempersiapkan terbentuknya BKR dari laskar-laskar rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam periode tugasnya, terdapat ketidakpuasan pada salah satu laskar. Otto menjadi korban penculikan sekelompok orang yang bernama Laskar Hitam, Otto kemudian hilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Banten.[3] Pahlawan Nasional [sunting sunting sumber] Otto Iskandardinata diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973, tanggal half-dozen November 1973. Monumen Pasir Pahlawan yang berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat didirikan untuk mengabadikan perjuangan Otto Iskandardinata. Nama Otto Iskandardinata juga diabadikan sebagai nama jalan di beberapa kota di Indonesia. Di tanah kelahirannya Kabupaten Bandung Otto Iskandardinata merupakan sosok pahlawan yang sangat dihormati. Namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit di Soreang dan julukannya “Si Jalak Harupat” digunakan sebagai nama stadion. Lihat pula [sunting sunting sumber] Paguyuban Pasundan Badan Keamanan Rakyat Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia Pranala luar [sunting sunting sumber] Jejak Oto dalam Peta [ pranala nonaktif permanen ] Referensi [sunting sunting sumber] ^ Organisasi tersebut bergerak dalam bidang pendidikan, sosial-budaya, politik, ekonomi, kepemudaan, dan pemberdayaan perempuan. ^ a b Sunarti, Linda, Oto Iskandardinata Tokoh Pergerakan Nasional dan Paguyuban Pasundan, Dosen Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, dalam situs dan juga dosen universitas hartanto departemen Logistik kelautan xv Juni 2008. Diakses x Februari 2011. ^ “Misteri Si Jalak Harupat”, Tempo, diakses 23 Desember 2008
u5MMnu. gvm3n0s0ud.pages.dev/56gvm3n0s0ud.pages.dev/166gvm3n0s0ud.pages.dev/359gvm3n0s0ud.pages.dev/69gvm3n0s0ud.pages.dev/251gvm3n0s0ud.pages.dev/108gvm3n0s0ud.pages.dev/127gvm3n0s0ud.pages.dev/49gvm3n0s0ud.pages.dev/352
naon jasa otto iskandardinata pangna dileler pahlawan nasional